Resolusi, Tetapkan Target!
Desember 25, 2013Baca Juga
Ya, beberapa hari terakhir saya mulai menyusun kembali keping-keping kehidupan saya yang terserak. Saya ingin memulai siklus baru yang disiplin. Namun, tentu saja, tidak membosankan. Hm… dengan menetapkan target-target kecil terlebih dahulu ah….
Kenapa harus menetapkan yang kecil-kecil kalau bisa yang lebih besar? Saya belajar, tidak terlalu muluk-muluk dalam menetapkan sesuatu. Ini hanya soal pembiasaan. Alah bisa karena terbiasa. Penting untuk belajar berdiri sebelum berjalan. Penting untuk belajar berjalan sebelum berlari. Meskipun sebenarnya ada orang-orang yang pandai mengendarai motor tanpa perlu belajar mengendarai sepeda. #gubrak!
Nyoret ndiri.... |
Nah, saya bisa memulainya dari diri sendiri...
Sedikitnya saya sudah harus rutin mengikuti mata kuliah saya yang barang tentu menjadi kewajiban akademik. Dua mata kuliah yang tersisa di semester ini harus benar-benar saya penuhi untuk bisa menyelesaikan studi. Tetapkan target? Saya menetapkan, setiap menghadiri perkuliahan, sedikitnya saya harus berbicara atau mengeluarkan pendapat. Kalau bisa, sedapat mungkin menarik perhatian dosen pengampu kuliah. Hahahaha…
“Semoga lulus dengan nilai yang baik ya, Kak!”
Kemarin saya membaca kembali salah satu ucapan perpisahan yang dituliskan di selembar kertas oleh murid-murid PPL saya. Sampai hari ini, saya masih menyimpan kertas-kertas itu. Diantaranya, mungkin menjadi doa untuk saya, meskipun agak ngaco. Dan saya terpacu dengan ucapan singkat itu. Semangat!
Sebagai pewarta, saya juga harus memenuhi kewajiban untuk menjalankan proses peliputan. Meskpun sejatinya saya tidak perlu lagi turun ke lapangan, namun memberikan teladan yang baik adalah perlu. Saya juga ingin bersaing dengan teman-teman lainnya, di samping saya harus memenuhi tuntutan untuk berkembang setiap harinya.
Tetapkan target? Setiap harinya, di waktu berjalan, saya harus bertemu minimal satu orang narasumber untuk kepentingan apapun itu. Kami, para pewarta kampus terbiasa untuk mengolah isu atau berita lewat pertemuan dan perbincangan dengan narasumber-narasumber yang hadir di sekeliling kami. Selain menambah khasanah wawasan kami terkait isu seputar kampus, kami juga bisa mengembangkan relasi maupun pertemanan lewat pertemuan-pertemuan itu.
Untuk memenuhinya pun, saya tidak jarang berputar-putar, keluar-masuk, tak tentu arah di rektorat maupun gedung baru kampus saya. Berinteraksi dengan banyak orang, dari kalangan pegawai rendahan maupun pejabat kelas atas. Tahu tidak, itu salah satu bagian kesenangan lain dari menggeluti dunia jurnalistik.
“Ada berapa banyak beritamu?” Saya terkadang bersaing dengan teman lainnya persoalan kuantitas berita. Sebenarnya sih bisa dijadikan ajang “keren-kerenan” pula. Hahaha….
Sembari tetap membiasakan diri dalam menulis, saya nampaknya harus benar-benar bertekad untuk melampaui siapa saja dalam produksi beritanya. Lagi-lagi harus menjadi contoh yang baik. Tetapkan target? Saya menetapkan, menulis paling sedikit dua online news setiap minggunya. Selain itu, menjadi kewajiban saya pula untuk memenuhi target di media cetak yang kami hasilkan. Di samping tanggung jawab jabatan, saya harus menetaskan dua berita cetak setiap terbitan tabloid per bulannya.
Seperti apa keajaiban itu? Saya percaya, keajaiban adalah wujud dari tekad yang membara…
Titik. Itu hanya sebagian dari target-target yang berseliweran di kepala saya. Masih ada banyak hal lain lagi. Sejatinya, saya sudah berusaha menetapkannya untuk diri sendiri. Untuk memulainya, sebenarnya perkara mudah. Hanya mempertahankannya itu yang jauh lebih sulit. Sedikit demi sedikit. Cita-cita. Impian. Kuliah. Menulis. Meliput. Hubungan dengan orang lain. Kehidupan dengan keluarga. Ah ya, saya juga ingin menargetkan segera bertemu dengan mereka…… :’(
Saya akan memulainya sedikit demi sedikit. Kalau terpenuhi, ya bisa ditingkatkan ke level berikutnya. Saya belajar, hal-hal kecil yang didisiplinkan lebih baik ketimbang hal-hal besar yang dilakukan sesekali. Bukankah Rasulullah SAW juga bersabda:
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit."
Baiklah. Deklarasi target itu bisa dimulai dari sekarang. Target-target itu harus terpenuhi hingga masa penyelesaiannya. Cayoo! Mari dimulai dari sekarang!
“Eh, eh, di luar masih hujan. Kayaknya dimulai besok saja deh…” :Dv
--Imam Rahmanto--
Ps: Saya hampir lupa untuk menetapkan pula menulis di “rumah” ini paling sedikit satu hal bebas setiap minggunya. ^_^.
0 comments