Kasmaran itu...
Desember 22, 2012Baca Juga
Aku suka dia
Tapi ku tak tahu untuk
Bilang kepadanya, kalau aku
Dan jatuh cinta padanya
Saya terkadang senyum sendiri, menertawakan tingkah polah salah seorang teman saya yang beberapa hari ini sedang merasakan jatuh cinta. Akh, rasanya saya kembali teringat masa-masa silam saya juga merasakannya. Tingkah setiap orang yang sedang jatuh cinta nampaknya memiliki dasar yang sama.
Jatuh cinta, mungkin terjadi dalam dua versi saja. Ada jatuh cinta pada pandangan pertama, ada pula jatuh cinta pada pertemuan kesekian kalinya. Dan apapun pangkal orang yag sedang kasmaran itu, imbasnya biasanya bakalan sama. Terkadang, tanpa disadari, orang sepandai apapun akan kelihatan "bodoh" ketika sedang kasmaran. Yah, selama ia masih belum menyatakan perasaannya. Haha....
Masih jelas dalam ingatan saya, ketika pertama kali menemukan orang yang benar-benar saya sukai. Meski bukan pada pandangan pertama juga, karena nyatanya asmara itu terjalin setelah beberapa kali pertemuan dengannya.
Ingat, betapa bodohnya ketika denyut jantung saya harus berubah sepersejuta detik hanya gara-gara mendengarkan namanya disebut. Jikalau saya bisa melihat wajahnya, denyut itu berubah lebih cepat menjadi sepersemiliar detik. Dan menjadi tak menentu jika bisa sekadar berinteraksi dengannya. Bayangkan! Tapi, bagaimanapun, seperti itulah kenyataannya. Saya merasa menjadi "orang bodoh" ketika harus berhadapan dengan "kasmaran" itu.
Saya harus lebih banyak belajar mengorbankan waktu (bahkan kuliah atau aktivitas lainnya) hanya untuk bisa meluangkan waktu dengannya. Pada kenyataannya, beberapa aktivitas dan tugas saya terbengkalai gara-gara hal itu. Sikap rela berkorban ketika "kasmaran" itu terkadang sangat berlebihan, sementara kita belum tahu hasil akhir yang akan kita dapatkan seperti apa.
Dengannya, terkadang kita selalu berandai-andai. Mengharapkan hal-hal indah ataupun tak terduga padanya. Ada sensasi-sensasi yang tak terucapkan ketika kita menjalani proses "kasmaran" itu. Malah, kata sebagian besar orang, menguber-uber orang yang disukai itu jauh lebih seru ketimbang setelah mendapatkannya.
Dan kini saya melihat sedikit refleksi itu terulang kembali. Melihatnya, saya hanya bisa tertawa mengingat kenangan yang entah manis atau pahut di waktu silam. :)
Bulan tolong katakan
Bintang bantu bisikkan
Kepada dirinya kalau aku mau
Jadi kekasihnya *
*Lagu The Junas Monkey - Jadian
--Imam Rahmanto--
0 comments