Anak-anak dan Idul Adha

Oktober 26, 2012

Baca Juga

Sumber: jambi.tribunnews.com

"Besok sekolah ya?" tanya seorang anak pada teman di sebelahnya.

Hari ini seluruh umat muslim merayakan Idul Adha dengan menjalankan shalat Ied bersama. Met Idul Adha! Serba putih. Sebagiannya lagi memilih untuk memakai pakaian selain putih, termasuk saya. Gimana ya? Bajunya ya cuma itu. Hehe...

Sebelum khutbah dimulai, saya yang duduk beberapa shaf dari depan menangkap pembicaraan lucu sekelompok anak. Posisi shaf mereka berada tepat di belakang saya.

"Siapa bilang? Besok libur, kok. Sekarang kan lebaran," sanggah anak yang satunya tidak mau kalah.

"Katanya ibu guru. Besok kita sekolah," jawab anak itu lagi.

"Tidak, ah. Libur,"

"Sekolah!"

"Libur!"

"Sekolah!"

"Libur..." tekan yang lainnya.

"Katanya ibu guru--"

"Psssttt!!!!" Seseorang terdengar melerai perdebatan mereka. Sontak, perdebatan itu padam. Namun, masih saja terdengar bisik-bisik halus mereka. "Besok tidak sekolah....masih lebaran,"

Saya hanya tersenyum mendengar perdebatan sengit mereka. Namanya juga anak kecil. Saya pun ketika kecil seperti itu. Wajarlah untuk mereka. Semangat mereka masih begitu banyak dan masih kuat untuk disalurkan terhadap hal-hal sepele.

Lihat saja, mereka masih bisa berlarian untuk memamerkan pakaian-pakaian baru mereka. Tak pelak melompat kegirangan ketika menerima selembar uang THR. Selalu, mereka tak ingin sendirian. Diantara kerumunan orang-orang yang pulang dari Shalat Ied, mereka sahut-menyahut nama teman-temannya. Dan di hari raya ini, sambil tersenyum lucu mengecup salam kedua orang tuanya.

Begitu menyenangkan jika kita bisa kembali merasakan masa-masa itu. Dalam kepala masih belum banyak istilah-istilah sulit yang perlu dipahami. Segala hal yang diucapkan keluar begitu saja, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Orang tua selalu memaklumi segala tindak-tanduk kita. Toh, hal-hal baru selalu membuat kita semakin penasaran. Meskipun butuh mesin waktu untuk mewujudkannya.

Dan di hari raya ini, anak-anak itupun berkeliaran dari rumah ke rumah sekadar icip-icip sajian hari raya. Jika beruntung, mereka bisa pula mendapatkan uang saku sebagai te-ha-er. Aduh, aduh....anak kecil...



--Imam Rahmanto--

You Might Also Like

0 comments