Aduh, Salah Rasanya...

Juni 06, 2012

Baca Juga


Susah juga ya punya banyak teman atau sekadar kenalan. Seperti malam ini (baru saja) saya bertemu dengan salah seorang teman saya. Agak kikuk rasanya karena saya pada awalnya tidak begitu mengenalnya.

Begini ceritanya,

Yah, untuk menghilangkan kesuntukan, saya berkunjung ke kost salah satu teman saya. Selanjutnya, karena lapar, saya berniat untuk sekadar beli gorengan di luar. Seperti biasa, saya sudah tahu tempat yang paling enak menjual gorengan.

Alkisah (?), tiba-tiba seseorang yang mengendarai motor lewat di samping tempat saya membeli  gorengan. Ia sejenak berhenti dan memandangi saya sambil tersenyum. Saya yang melihatnya agak risih juga. Mau senyum, tidak tahu siapa dia. Mau tidak senyum, ntar dianggap sombong lah. Apalagi saya tidak tahu jelas siapa dia karena ia mengenakan helm, meskipun tanpa penutup kaca.  Akhirnya saya memaksakan senyum (sedikit) dan kembali berpaling pada kesibukan saya (menunggui gorengan yang dibungkus).

Akan tetapi, tak perlu menunggu lama, ia mendekat dengan tetap mengendarai motornya. Pelan tapi pasti. Pasti tapi pelan.

"Imam?" Ia berseru dengan sedikit tanda tanya. Banyak-banyak ndak apa-apa juga lah...

Karena agak risih, saya memutuskan untuk memandangi lekat-lekat wajahnya. Konsentrasi. Meditasi. Regenerasi (nah loh?). Dan taraaa! Saya mengenalnya. Dia teman sekampung saya, meskipun berbeda sekolah. Dia sekolah di SMK, sedangkan saya di SMA. Kami berkenalan di kegiatan-kegiatan ekskul Pramuka. Akhirnya, kami ngobrol sedikit.

Waduh, saya merasa bersalah sudah mengabaikan (senyum termanis) teman saya itu, padahal cuma lelaki. Padahal ia bermaksud baik dengan masih mengingat saya. Tapi, saya malah mengacuhkannya. Kirain siapa. Kesannya, saya terlihat sombong. Haha....beginilah nasib terlalu banyak dikenali orang, namun sedikit mengenali orang. Lha, orang terkenal kan begitu...


--Imam Rahmanto--

You Might Also Like

0 comments