Tentang Arah yang Belum Berubah
Agustus 04, 2016Baca Juga
Nyari tempat tidur...
Saya sedang menjagai malam. Seperti sudah jadi kebiasaan semenjak mahasiswa, mata masih belum bisa terpejam hingga dini hari. Apalagi waktu kian terulur panjang dengan kehadiran gadget. Buka sana, buka sini. Kesasar di beberapa tempat maya, sampai tak tahu lagi cara untuk pulang ke dunia nyata.
Saya akui, pikiran memang sedang lelah belakangan ini. Iya, lelah. Mengeluh itu manusiawi sih. Tak perlu dibesar-besarkan juga "dosa" mengakuinya, keleuss.
Seminggu ini pekerjaan saya cukup padat. Di luar kebiasaan sehari-hari, ada event basket tahunan yang sedang berlangsung di kota ini, Honda DBL. Karena termasuk prakarsa dan partner utama dari Jawa Pos, maka ajang pelajar itu menjadi bahan wajib untuk setoran liputan. Rubrik khusus, satu halaman khusus.
Temanya lebih condong ke anak muda, rasanya tak begitu berat. Saya juga dibantu dua orang wartawan muda yang sehari-hari mengurus rubrik bertema remaja.
"Keren, dong! Kamu bisa ketemu cewek-cewek SMA! Bisa nyari pacar sekalian," seloroh teman-teman.
Saya hanya menanggapinya dengan tersenyum. Kecut.
Sebenarnya tak ada yang salah. Itu sudah menjadi naluri setiap lelaki. Apalagi yang masih lajang seperti saya. Akan tetapi, bagi saya, mencari perempuan yang benar-benar serius tak sama dengan menjajal perempuan, yang mungkin, sekadar untuk membunuh kebosanan. Usia anak SMA seperti itu masih agak labil. Kekanak-kanakan. Hahaha...padahal saya sendiri juga masih kerap bersifat kekanak-kanakan.
Apapun jenis penugasannya, namanya wartawan (atau bawahan), ya tetap dicoba saja untuk menikmatinya. Bahkan, biarpun tuntutan dari beberapa redaktur melanda bersamaan. Baru-baru ini, saya harus ditagih oleh 4 desk; PSM, olahraga, IT, dan rubrik khusus Honda DBL. fiuhh
Oh ya, saya belum bilang, selain menangani desk khusus olahraga, saya juga "diperbantukan" untuk mengisi rubrik IT. Jadi, sudah lebih sebulan ini saya jadi "pengamat teknologi", khususnya gadget maupun notebook. Kalau mau bertanya tentang smartphone keluaran terbaru, mari, sini saya jelaskan. Hahaha....makin tambah jauh lari-larinya.
Waktu semakin padat. Sementara waktu terbangun saya setiap paginya malah semakin mundur jauuuuh. Jangan tanyakan waktu Shalat Subuhnya. Beruntung, sebagian besar tugas liputan saya tak ada yang menyita waktu pagi. Untuk event khusus seperti Honda DBL, saya masih bisa mendapatinya tengah hari.
Mata saya masih terjaga...
Nampaknya, untuk bisa tertidur, masih butuh waktu beberapa jam lagi. Pantas saja bangunnya selalu telat!
Saya sedang menjagai malam. Seperti sudah jadi kebiasaan semenjak mahasiswa, mata masih belum bisa terpejam hingga dini hari. Apalagi waktu kian terulur panjang dengan kehadiran gadget. Buka sana, buka sini. Kesasar di beberapa tempat maya, sampai tak tahu lagi cara untuk pulang ke dunia nyata.
Saya akui, pikiran memang sedang lelah belakangan ini. Iya, lelah. Mengeluh itu manusiawi sih. Tak perlu dibesar-besarkan juga "dosa" mengakuinya, keleuss.
Seminggu ini pekerjaan saya cukup padat. Di luar kebiasaan sehari-hari, ada event basket tahunan yang sedang berlangsung di kota ini, Honda DBL. Karena termasuk prakarsa dan partner utama dari Jawa Pos, maka ajang pelajar itu menjadi bahan wajib untuk setoran liputan. Rubrik khusus, satu halaman khusus.
Temanya lebih condong ke anak muda, rasanya tak begitu berat. Saya juga dibantu dua orang wartawan muda yang sehari-hari mengurus rubrik bertema remaja.
"Keren, dong! Kamu bisa ketemu cewek-cewek SMA! Bisa nyari pacar sekalian," seloroh teman-teman.
Saya hanya menanggapinya dengan tersenyum. Kecut.
Sebenarnya tak ada yang salah. Itu sudah menjadi naluri setiap lelaki. Apalagi yang masih lajang seperti saya. Akan tetapi, bagi saya, mencari perempuan yang benar-benar serius tak sama dengan menjajal perempuan, yang mungkin, sekadar untuk membunuh kebosanan. Usia anak SMA seperti itu masih agak labil. Kekanak-kanakan. Hahaha...padahal saya sendiri juga masih kerap bersifat kekanak-kanakan.
Apapun jenis penugasannya, namanya wartawan (atau bawahan), ya tetap dicoba saja untuk menikmatinya. Bahkan, biarpun tuntutan dari beberapa redaktur melanda bersamaan. Baru-baru ini, saya harus ditagih oleh 4 desk; PSM, olahraga, IT, dan rubrik khusus Honda DBL. fiuhh
Oh ya, saya belum bilang, selain menangani desk khusus olahraga, saya juga "diperbantukan" untuk mengisi rubrik IT. Jadi, sudah lebih sebulan ini saya jadi "pengamat teknologi", khususnya gadget maupun notebook. Kalau mau bertanya tentang smartphone keluaran terbaru, mari, sini saya jelaskan. Hahaha....makin tambah jauh lari-larinya.
Waktu semakin padat. Sementara waktu terbangun saya setiap paginya malah semakin mundur jauuuuh. Jangan tanyakan waktu Shalat Subuhnya. Beruntung, sebagian besar tugas liputan saya tak ada yang menyita waktu pagi. Untuk event khusus seperti Honda DBL, saya masih bisa mendapatinya tengah hari.
Mata saya masih terjaga...
Nampaknya, untuk bisa tertidur, masih butuh waktu beberapa jam lagi. Pantas saja bangunnya selalu telat!
--Imam Rahmanto--
0 comments