Semangat dari Pepih Nugraha
April 14, 2012Baca Juga
Ketika membuka-buka akun Kompasiana saya semalam, saya agak terkejut ketika melihat sebuah judul postingan di dashboard akun saya. Ada judul yang begitu menarik minat saya,
---by Pepih Nugraha---
Pasalnya, judul tersebut pernah saya ungkapkan melalui salah satu reportase saya di Kompasiana. Bahkan, saya pun sering berpegang teguh melalui ungkapan tersebut, tentunya dalam hal positif. Ternyata, tidak salah lagi, artikel yang dituliskan oleh Redaktur Kompas.com itu sedikit membahas mengenai diri saya ketika mengikuti pelaksanaan blogshop kemarin (31 Maret 2012). Dan Pepih Nugraha lah yang menjadi salah satu pemateri dalam pelatihan menulis tersebut.
Tak bisa dipungkiri, ketika membacanya ada sedikit perasaan bangga bisa menjadi salah satu inspirasi dari seorang pendiri Kompasiana. "Kenekatan" saya ketika mengikuti blogshop Kompasiana Negeri 5 Menara yang lalu ternyata membuahkan hasil. Saya pun sempat berkenalan dengan Pepih Nugraha dan mewawancarainya usai kegiatan. Yang saya lakukan hanya berusaha untuk jadi orang berani. Berani tampil di depan umum. Berani berbuat baik.
Melalui tulisan itu pula, saya menemukan dorongan untuk terus menulis. Tidak ada lagi alasan buat saya untuk enggan menulis. Bukankah sedikit cerita yang dialamatkan pada saya sudah cukup menunjukkan bahwa saya harus tetap menulis? Belajar sedikit demi sedikit untuk mengasah kemampuan menulis saya. Semakin sering saya menulis, semakin mahir saya menulis. Layaknya besi yang setiap hari diasah akan tajam setajam-tajamnya.
Bagian yang paling saya suka, di paragraf akhir ia menulis;
Saya merasa, kemampuan Imam jika terus diasah akan berbuah keterampilan menulis, baik sebagai novelis maupun jurnalis. Mengapa? Karena ia kuat dalam deskripsi dan baik dalam narasi yang disampaikannya. Dan yang lebih penting, Imam juga berani, setidak-tidaknya berani tampil di depan peserta!
Saya merasa, kemampuan Imam jika terus diasah akan berbuah keterampilan menulis, baik sebagai novelis maupun jurnalis. Mengapa? Karena ia kuat dalam deskripsi dan baik dalam narasi yang disampaikannya. Dan yang lebih penting, Imam juga berani, setidak-tidaknya berani tampil di depan peserta!
Wow! Benar-benar semakin melecut saya untuk berlatih menulis, baik dalam bidang kejurnalistikan maupun tulisan-tulisan lepas lainnya. Terima kasih atas dukungannya.
0 comments