Bangun Cintamu

Desember 07, 2011

Baca Juga

Sumber: Google Link


Cinta datang dengan sendirinya. Dari mata turun ke hati. Begitu kata pepatah yang tak pernah jelas pengarangnya. Dan semua orang pasti pernah mendengarnya, atau bahkan mengalaminya.

Lho, siapa bilang cinta itu datang dengan sendirinya? Tidak benar. Tapi, tidak juga sepenuhnya salah. Bagi saya, cinta yang muncul dengan sendirinya, tanpa disadari itu adalah muasal cinta jika dipandang dari sudut pandang subjektif. Akan tetapi, ternyata jika dipandang secara objektif, maka cinta harus dibangun atau diciptakan.

Saya terinspirasi dari sebuah film Bollywood. Sebenarnya sudah lama saya menontonnya, bahkan sudah berulang menikmati filmnya. Alhasil, setiap saya mendengar soundtrack film ini, pikiran saya kemudian terbayang-bayang kepada, “Cinta itu bisa dibangun” sebagaimana alur cerita film tersebut. Rab Ne Bana Rab Di Jodi.


Saya sebenarnya bukan penggemar fanatik film-film Bollywood (sebagaimana teman-teman saya yang fanatik dengan serba Korea). Akan tetapi, cerita di dalamnya sungguh menggugah minat saya.

Jika sebagian besar orang berpendapat, Itu kan hanya film. Ceritanya cenderung dibuat-buat dan tidak nyata, maka sebuah pernyataan yang sedikit perlu pembenaran. Saya yakin, di setiap cerita sebuah film selalu terselip (atau diselipkan) pesan-pesan (moral) bagi penontonnya. Yah, asalkan kita tidak sekadar menonton saja. Ceritanya pun cenderung diolah mendekati kisah kehidupan kita di dunia nyata.

Menilik isi cerita di film ini, bagi saya, cukup masuk akal. Kisah layaknya di film tersebut sangat mungkin terjadi. Karena kita kan tidak boleh menutup kemungkinan terhadap segala hal yang logis.

Secara subjektif, memang cinta datang dengan sendirinya. Disadari atau tidak, kita bisa mencintai orang lain bahkan pada pandangan pertama. Tapi, yakinkah kita bahwa orang itu juga punya perasaaan yang sama terhadap kita? Nah, belum tentu.

Sekali lagi, secara subjektif, cinta datang secara tiba-tiba. Maka untuk melengkapinya, tidak perlu menunggu orang yang bersangkutan menyukai kita, cukup dengan berusaha menciptakan cinta pada orang itu. Inilah yang saya maksudkan secara objektif, membangun cinta (agar orang tersebut juga punya perasaan yang sama) dengan menanamkan benih-benihnya. Yap, bagaimana caranya, itu menjadi usaha masing-masing. Jelasnya, dimana ada kemauan disitu ada jalan.

Intinya, jika seseorang yang disukai sama sekali no respect, tidak perlu patah semangat. Ingat selalu, cinta itu bisa ditanam dan ditumbuhkan. Makanya perlu dijaga setiap hari (seperti menanam bunga).

Batu cadas sekalipun, jika disiram air secara terus menerus akan pecah juga. So, bagi yang punya masalah cinta, bangun cintamu dari sekarang. Genggam erat-erat, jangan lepaskan.

Cowok    : Kamu punya air gak?
Cewek    : Ada… Haus ya?
Cowok    :Nggak. Aku cuman mau siram bunga-bunga cinta di hatiku.. (jiaahh…)


*Dibagi bukan atas pengalaman pribadi, tapi sharing berdasarkan analisa penulis sendiri. Hehe…


You Might Also Like

0 comments