Kekuatan Mencoba
Oktober 03, 2011Baca Juga
“Ini bagaimana caranya?” tanyanya.
“Lalu, ini bagaimana?” tanyanya lagi.
Saya sering mendapati pertanyaan seperti itu. Orang-orang bertanya terus hingga berulang-ulang, hanya karena mereka tidak ingin “salah”. Padahal, menurut saya, “salah” itu sendiri adalah sesuatu yang baik.
Guru SMA saya pernah berkata, “Jangan takut salah, karena melalui salah kita bisa belajar,” Dan hal itu memang benar apa adanya.
Terkadang, ketika orang takut menghadapi sebuah kesalahan, maka ia tidak sekali-kali berani untuk “mencoba”. Mereka lebih memilih untuk bertanya pada orang lain. Padahal, jika saja mereka berani “mencoba”, maka mereka pun otomatis belajar dari kesalahannya.
Bukannya dengan mencoba sendiri maka kita akan dicap sebagai “sok tahu”?
Hal seperti itu memang terkadang terjadi. Akan tetapi hanya bagi orang-orang yang dangkal pikirannya lah yang akan mencap kita dengan sebutan seperti itu. Sebaliknya, bagi mereka yang bijak, tidak akan pernah meremehkan kita yang terus mencoba, menghadapi sebuah kesalahan.
Pengalaman saya, banyak hal yang awalnya tidak saya ketahui, namun dengan mencoba sendiri secara terus menerus, pada akhirnya saya bisa menguasai hal-hal yang awam bagi saya. Blog ini salah satunya.
Saya tidak pernah membayangkan, jika suatu hari nanti saya bisa berkenalan dengan blog seperti ini. Apalagi, sebelum menginjak bangku kuliah, saya sama sekali tidak pernah berkenalan dengan dunia maya. Maklum, daerah tempat saya tinggal tidak tersedia fasilitas internet. Bahkan fasilitas telepon pun hanya segelintir.
Minat saya dengan menulis lah yang telah membawa saya untuk berani mencoba mengenai blog. Saya mencoba membuatnya sendiri, berbekal bacaan dari blog lain. Saya mencoba mem-permaknya sendiri. Berani mecoba mengubah isinya. Bahkan karena saya sering mencoba, persoalan kodenya, akhirnya saya belajar mengenai perwajahan blog.
“Mencoba” tidak menutup kemungkinan membawa kita pada referensi lain. Referensi yang kita pelajari sendiri biasanya akan lebih lama “menetap” dalam otak kita, dibandingkan ajaran orang lain. Oleh karena itu, saya senang mencoba sesuatu yang baru. Bagi saya, “mencoba” memiliki kekuatan tersendiri. Kekuatan di dalamnya mampu mengubah orang menjadi lebih baik. Kekuatan di dalamnya tidak lepas dari resiko kesalahan. Akan tetapi, kesalahan itulah yang kemudian membangun sebuah pelajaran dengan daya lekat yang sangat kuat.
Takut mencoba pun, seringkali membuat kita hanya bisa berdiam diri. Tidak ada sesuatu yang bisa diperbuat hanya karena takut salah. Kita tidak sadar bahwa mencoba, bukan berarti akan “salah”. Tetapi, “salah” dan “benar” ketika “mencoba” selalu berbanding 50:50. Oleh karena itu, jika selalu mencoba berulang-ulang, maka perbandingan itu akan semakin bergeser pada kebenaran.
Sungguh, kekuatan “mencoba” adalah sebuah pelajaran yang sangat berarti.
#Lagi-lagi postingan ini ditulis di waktu inspiratif, tengah malam...
0 comments